Yudi Wijaya

Simple and Fast

Jumat, 22 Maret 2013 di 01.56 Diposting oleh Unknown 0 Comments


KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR dalam KESUSASTRAAN


Pendekatan Kesusastraan

Kesusastraan di bagi menjadi 2, yaitu :

“Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.”

“Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).”


Jadi, dapat disimpulkan sastra adalah suatu tulisan yang makna seni atau keindahan tertentu. Sedangkan seni adalah buah cipta manusia yang muncul dari hati manusia itu sendiri dan lebih merujuk kepada ekspresi manusia tersebut.

Di zaman sekarang, sastra sudah menjadi karya seni yang begitu banyak digunakan orang sebagai media penyaluran ekpresi mereka. contohnya antara lain : Novel, Cerita/cerpen (tertulis/lisan), Syair, Pantun, Sandiwara/drama, Lukisan/kaligrafi, dan lain-lain. selain penyalur bakat dan ekpresi seni seorang manusia, sastra juga berfungsi sebagai suatu teknik berkomunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. seperti tradisi budaya Betawi yang mewajibkan untuk berpantun sebagai kata sambutan antar mempelai disaat mereka menikah.

Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi mereka. jika manusia tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya. maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.

Budaya yang dihubungkan dengan Prosa

Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction, atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan  yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
  • Prosa Lama meliputi:
  1. Dongeng-dongeng.
  2. Hikayat.
  3. Sejarah.
  4. Epos.
  5. Cerita pelipur lara.
  • Prosa Baru meliputi:
  1. Cerita pendek.
  2. Roman/Novel.
  3. Biografi.
  4. Kisah.
  5. Otobiografi.
  
Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi
  • Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dalam membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana pengalaman yang dialaminya sendiri. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh aneh dan daerah yang belum pernah dikunjungi.
  • Prosa fiksi memberikan informasi
Dapat memberikan informasi yang tidak ada di ensiklopedia. Didalam novel kita dapat mempelajari sejarah atau laporan jurnalistik.
  • Prosa fiksi memberikan infomasi kultural.
Dapat menstimuli imaginasi,dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa, misalnya novel Siti Nurbaya, dan lain-lain.
  • Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.

Lewat prosa fiksi sesorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu.
Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi 2 :
  1. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki zamannya.
  2. Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, tidak mengajak pembaca melakukan sesuatu tetapi untuk merenung.


Budaya dalam Puisi

Puisi adalah sesuatu yang kita kenal dengan rangkain kata-kata indah yang penuh makna didalmnya,apalagi jika kita bener-bener meresapi dalam membacanya.Puisi termasuk dalam seni sastra,sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian,dan kesenian itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan.

Jika kita pikirkan puisi adalah suatu rangkain kata-kata yang membentuk beberapa kalimat yang penuh dengan makna hidup,alam,bahkan di ekspresikan oleh sang penyair dalam bentuk tulisan maupun ekspresi dari puisi yang dibacakan .
Didalam itu IBD kita menemukan penyajian puisi yaitu :
  1. Adanya hubungan dalam pembuatan puisi dengan pengalaman hidup manusia .
  2. Adanya suatu rasa insaf/sebuah kesadaran seseorang dari suatu kejadian.
  3. Puisi dan Keinsyafan social.



SUMBER :
http://yodi-adhari.blogspot.com/2010/04/pendekatan-kesusastraan.html
http://abilfmajid.wordpress.com/2013/03/20/ilmu-budaya-dasar-yang-dihubungkan-dengan-prosa/
http://coretan-mahasiswa12.blogspot.com/2012/03/nilai-nilai-dalam-prosa-fiksi.html

0 Responses so far.

Posting Komentar